Kemajemukan budaya dan agama di Indonesia memiliki potensi integratif dan disintegratif. Radikalisme hadir sebagai konsekuensi dari potensi distegratif kemajemukan budaya dan agama di Indonesia.
Diawali sejak pasca reformasi, pintu demokratisasi yang kembali terbuka lebar mengakibatkan semakin menguatnya perkembangan politik identitas dan gerakan kelompok-kelompok keagamaan, sehingga berdampak pada perkembangan narasi ekslusivisme terhadap suatu kelompok, terutama kelompok agama, di mana hal tersebut menjadi rentan untuk dihindari hingga sampai saat ini. Potensi radikalisme di Indonesia dari tahun ke tahun cenderung menurun. Hal tersebut sejalan dengan…