Indonesia sudah mengalami gelombang kritis pada Juni hingga Agustus 2021. Masa-masa itu ditandai dengan meningkatnya jumlah kasus paparan dan kematian, rontoknya rumah-rumah sakit karena dibanjiri pesakit, “hilangnya” oksigen, antrian panjang di pemakaman, hingga berita-berita yang mengelirukan (infodemik).Tentu buku ini tidak berpretensi untuk menjawab semua permasalahan yang ada. Meski terdapat rekomendasi dan saran jalan keluar yang ditulis oleh masing-masing Penulis, tapi arah buku ini tidak ke sana. Buku ini hanya berusaha memotret bagaimana negara hadir dalam menangani pandemi. Ada banyak kekurangan, pasti terjadi. Itulah yang harus dibenahi untuk mengantisipasi wabah lain yang menakutkan seperti Covid-19.
Ada sembilan tajuk yang ditulis oleh ramai Penulis (mayoritas di antaranya adalah akademisi dan peneliti). Skopnya beraneka ragam. Mulai dari perbandingan kebijakan yang diambil oleh pemerintah di kawasan dalam menangani Covid-19, hingga persoalan elektabilitas kepala daerah pada Pilkada tahun 2020. Perbincangan lain seperti pilihan kebijakan, kapabilitas politik luar negeri dalam hal vaksin, kohesivitas sosial, tumbuhnya solidaritas warga, mitigasi, serta penanganan kasus Covid-19 di daerah pun, turut diteropong oleh buku ini. Kami tidak ingin menyarikan satu-satu artikel yang ada di buku ini. Justru Kami serahkan semua kesimpulan dan makna yang ada di buku ini pada Dewan Pembaca yang terhormat. Akhir sekali, selamat membaca dan semoga buku ini dapat mewarnai wacana teoretis dan praktis di tanah air.