Isu reshuffle atau perombakan kabinet semakin kuat setelah Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan bergabung sebagai koalisi pemerintahan. Namun, peneliti Senior Pusat Studi Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran Idil Akbar meyakini jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali merombak kabinet, maka pertimbangan yang diambil tidak hanya untuk memberikan tempat kepada PAN di kabinet. “Tidak bisa kemudian soal wacana reshuffle kabinet itu hanya karena PAN mau masuk. Apakah hanya karena PAN? Saya pikir tidak sesederhana itu,” kata Idil kepada Kompas.com, Senin (28/3/2022). “Pasti ada kinerja menteri yang akan dievaluasi untuk melakukan reshuffle kabinet. Tetap beliau akan berlandaskan pada kinerja menteri, kinerja kementerian, yang akan menjadi landasan utama melakukan reshuffle,” ucap Idil yang juga menjabat Direktur Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC).