Susunan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Juni 2025 !

Per 16 Juni 2025, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) masih menjadi salah satu kekuatan utama dalam peta politik nasional Indonesia. Setelah berhasil menghantarkan ketua umumnya, Prabowo Subianto, menjadi Presiden Republik Indonesia periode 2024–2029, struktur internal partai mengalami penguatan signifikan, terutama dalam konsolidasi pengurus dan perluasan jaringan politik di seluruh Indonesia. Artikel ini membahas secara rinci susunan struktur Partai Gerindra terkini, berdasarkan perkembangan internal, informasi Kemenkumham, serta dinamika politik nasional.

Struktur Kepemimpinan Tertinggi

Struktur kepemimpinan Partai Gerindra merupakan pondasi dari arah kebijakan dan dinamika partai. Melalui sistem hierarki yang jelas dan tokoh-tokoh berpengaruh, partai ini mampu menjaga stabilitas dan kesinambungan gerakan politiknya.

Ketua Umum dan Dewan Pembina

Prabowo Subianto masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Ketua Dewan Pembina. Peran ganda ini mencerminkan posisi sentral Prabowo dalam pengambilan kebijakan strategis dan ideologis partai. Dewan Pembina sendiri terdiri dari tokoh-tokoh strategis seperti:

  • Hashim Djojohadikusumo
  • Ahmad Muzani
  • Sufmi Dasco Ahmad
  • Fadli Zon
  • Dedi Mulyadi
  • Mochamad Iriawan (Iwan Bule)
  • Rahayu Saraswati Djojohadikusumo

Dewan Pembina berfungsi sebagai pengarah utama dalam hal ideologi, strategi elektoral, dan kebijakan nasional yang diperjuangkan oleh Gerindra.

Dewan Penasehat dan Dewan Pakar

Selain Dewan Pembina, struktur tinggi Gerindra dilengkapi dengan Dewan Penasehat (48 anggota) dan Dewan Pakar (43 anggota). Kedua lembaga ini bertugas memberi masukan berbasis keilmuan dan pengalaman kepada Ketua Umum serta DPP.

Tokoh penting dalam Dewan Penasehat antara lain:

  • Mayjen (Purn) Sudrajat
  • Djoko Santoso (alm), yang hingga 2020 berperan penting dalam perumusan strategi militer partai
  • Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto), yang menjembatani koneksi keluarga Cendana

Dewan Pakar mengisi posisi analis kebijakan publik, ekonomi, hukum, dan sosial budaya yang strategis.

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) 2020–2025

Sebagai jantung operasional partai, DPP berperan vital dalam menggerakkan mesin politik Gerindra. Kepengurusan ini dirancang untuk mampu mengeksekusi keputusan politik hingga ke level akar rumput.

Struktur DPP Partai Gerindra per 2025 terdiri dari 292 orang, dengan komposisi gender yang sudah memenuhi ketentuan UU Parpol, yaitu minimal 30% keterwakilan perempuan. Berikut rincian posisi utama:

  • Sekretaris Jenderal: Ahmad Muzani
  • Bendahara Umum: Thomas Aquinas Djiwandono
  • Ketua Harian: Sufmi Dasco Ahmad
  • Wakil Ketua Harian: Sugiono

DPP bertanggung jawab dalam pengelolaan operasional harian partai, termasuk penggalangan suara, konsolidasi kader, logistik kampanye, serta komunikasi politik.

Wakil Ketua Umum Berdasarkan Bidang

Wakil Ketua Umum bertugas dalam bidang-bidang strategis yang menjadi fokus utama perjuangan partai. Peran mereka menjangkau berbagai isu penting yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Setiap Wakil Ketua Umum memiliki tanggung jawab bidang khusus. Susunan per 2025 sebagai berikut:

  • Fadli Zon: Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Luar Negeri
  • Sugiono: Wakil Ketua Umum Bidang Ideologi dan Politik
  • Habiburokhman: Wakil Ketua Umum Bidang Hukum dan Advokasi
  • Ferry Joko Juliantono: Wakil Ketua Umum Bidang Ekonomi Kerakyatan
  • Putih Sari: Wakil Ketua Umum Bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan
  • Rahayu Saraswati: Wakil Ketua Umum Bidang Perempuan dan Anak
  • Sumaryati Amin Aryoso: Wakil Ketua Umum Bidang Pengabdian Masyarakat
  • Musa Bangun: Wakil Ketua Umum Bidang Pertahanan dan Keamanan
  • Edhy Prabowo (digantikan sementara oleh Budi): Wakil Ketua Umum Bidang Lingkungan Hidup dan Kelautan

Figur Kunci dan Peran Strategis

Untuk memastikan keberhasilan program dan stabilitas internal, Partai Gerindra mengandalkan sejumlah figur kunci yang menempati posisi strategis baik di dalam struktur partai maupun pemerintahan.

Ahmad Muzani

Sebagai Sekjen dan salah satu loyalis utama Prabowo, Muzani memegang peran krusial dalam menjaga kesinambungan kebijakan partai, menjembatani antara Ketua Umum dengan kader daerah, serta mengatur sistem logistik politik partai di parlemen dan eksekutif.

Sufmi Dasco Ahmad

Memegang posisi ganda sebagai Ketua Harian dan Wakil Ketua DPR RI, Dasco adalah motor penggerak Gerindra di level legislatif. Ia juga menjadi jembatan antara DPP dan fraksi Gerindra di Senayan.

Thomas Djiwandono

Sebagai Bendahara Umum, Thomas menjadi sosok muda dengan latar belakang ekonomi yang mendukung reformasi partai dalam hal transparansi pendanaan dan digitalisasi sistem partai.

Dedi Mulyadi

Mantan kader Golkar yang kini menjadi bagian Dewan Pembina dan Gubernur Jawa Barat. Bergabungnya Dedi menunjukkan upaya Gerindra memperkuat basis massa di Tatar Sunda.

Mochamad Iriawan (Iwan Bule)

Tokoh eks-PSSI ini juga menjadi wajah Gerindra di kalangan olahraga dan pemuda. Sebagai penghubung ke komunitas suporter, milenial, dan dunia hiburan.

Kader Perempuan dan Pemuda

Gerindra tak hanya fokus pada kekuatan struktural, tetapi juga memperhatikan aspek inklusivitas, terutama keterlibatan perempuan dan generasi muda dalam politik nasional.

Gerindra menunjukkan peningkatan signifikan dalam memperluas keterlibatan perempuan. Dari 292 pengurus DPP, terdapat 98 perempuan (33,56%). Tokoh sentral:

  • Rahayu Saraswati: vokal dalam isu perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan
  • Putih Sari: aktif di bidang kesehatan dan menjadi legislator DPR RI

Keterlibatan generasi muda juga terlihat dari posisi strategis Thomas Djiwandono dan Sandiaga Uno yang tetap menjadi ikon partai meski tidak masuk dalam struktur inti.

Arah Politik dan Konsolidasi Nasional

Dalam upaya memperkuat jangkauan elektoral dan eksistensi politik, Gerindra fokus pada konsolidasi nasional dengan memperluas basis dukungan hingga ke level daerah.

Setelah memenangkan kursi presiden, arah politik Gerindra lebih fokus pada konsolidasi dukungan di daerah. Hal ini tercermin dari struktur DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) yang diperkuat dengan kehadiran tokoh lokal, pengusaha, serta purnawirawan TNI/Polri.

Program kerja partai mengarah pada:

  • Peningkatan ekonomi desa melalui koperasi dan BUMDes
  • Reformasi pertahanan sipil dan ketahanan pangan
  • Penguatan peran perempuan dalam UMKM dan pendidikan

Mempersiapkan Regenerasi 2029

Tantangan besar menghadang Partai Gerindra menjelang Pemilu 2029. Regenerasi internal menjadi prioritas utama untuk menjaga relevansi politik dan keberlanjutan visi partai.

Struktur Gerindra per 16 Juni 2025 mencerminkan kesiapan partai menghadapi Pemilu 2029. Meski Prabowo masih menjadi pusat gravitasi, regenerasi kepemimpinan mulai terlihat. Tokoh-tokoh seperti Thomas Djiwandono, Rahayu Saraswati, dan Sugiono digadang-gadang menjadi figur penerus.

Keberhasilan Gerindra akan bergantung pada kemampuannya menjaga soliditas internal, memperluas basis elektoral, serta menghadirkan kebijakan publik yang pro-rakyat. Dengan susunan yang ada saat ini, Gerindra tampaknya siap menatap masa depan politik Indonesia dengan keyakinan dan strategi matang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *